‎Profil Aldo Redho Syam, Jebolan SD Negeri 07 Bajak Bengkulu Bentar Lagi Raih Gelar Profesor ‎

‎Profil Aldo Redho Syam, Jebolan SD Negeri 07 Bajak Bengkulu Bentar Lagi Raih Gelar Profesor ‎

Jakarta - Dr. Aldo Redho Syam, M.Pd.I, lahir di Bengkulu, pada Januari 1988. Anak dari Bapak Syamsurial yang bekerja sebagai Pegawai di PLN dan Ibu Eti Dewi Koriati, M.Pd. selaku Guru. 

‎Aldo Redho Syam lulusan Sekolah Dasar (SD) Negeri 07 Kelurahan Bajak Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu pada tahun 2000. Ia sebelumnya menjalani pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) Raudhatul Athfal Tengah Padang Kecamatan Teluk Segara dan taman di tahun 1994.

‎Ia kemudian lanjut memilih menjalani pendidikan di tingkat MTs dan MA nya di Pulau Jawa karena pilihan orang tua yaitu di Pondok Modern Darusalam Gontor Mlarak Ponorogo Jawa Timur hingga selesai ditahun 2006.

‎Tak henti disitu perjalanan pendidikan 2006 dari seorang Aldo Redho Syam lanjut kepada jenjang sarjana yang dimana lulus sarjana 2010 di Institut Studi Islam Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur dengan jurusan Pendidikan Agama Islam dengan IPK 3,50.

‎Dengan title S.Pd.I. dinama nya Aldo tak sampai disitu, 2013 Ia terus melanjutkan pendidikan Magister di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan jurusan Manajemen Pendidikan Islam dan lulus 2015 dengan predikat Wisudawan Terbaik Program Magister Manajemen Pendidikan Islam dengan IPK 4,00 tingkat Universitas.

‎Setelah menempuh pendidikan Magister, Aldo melanjutkan perjalanan pendidikan nya kembali di tahun 2019 yaitu menjalani pendidikan doktoral nya di Universitas Negeri Malang dengan jurusan Manajemen Pendidikan. Ia lulus di tahun 2022 sebagai Wisudawan Terbaik Program Doktoral Tingkat Fakultas dengan IPK 4,00.

‎Dr. Aldo Redho Syam, M.Pd.I. kini menjalani dunia mengajar sebagai Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta. Dan ia sedang mengejar gelar yang disebut Profesor.

‎Dibesarkan tanpa kemewahan harta namun kaya nilai-nilai kehidupan. Mentalnya ditempa menjadi sekeras baja. Orang tuanya sadar bahwa kelak di masa depan, Aldo harus berdikari mencapai puncak cita-cita.

‎Apa yang memotivasi Aldo hingga ingin mengejar gelar pendidikan sampai tingkat Profesor? Ia lahir dan berasal dari Kota Bengkulu, sejak kecil selalu diajarkan kalau pendidikan itu satu-satunya hal yang nggak bisa diambil orang. Mulai dari SD Negeri 7 Bajak Bengkulu, saya selalu memperhatikan gimana guru-guru saya menginspirasi dan memotivasi kami di kelas. Berawal dari situlah, akhirnya tekad untuk terus belajar dan menjadi pendidik yang bisa berdampak luas mulai tumbuh hingga sekarang. 

‎"Dan jika suatu hari nanti gelar profesor telah diraih, bagi saya gelar tersebut bukan hanya sekedar prestasi pribadi akan tetapi tanggung jawab untuk saya terus berkontribusi bagi dunia pendidikan Indonesia, terutama mengubah cara berpikir generasi muda agar lebih inovatif, kreatif, kritis, dan berkarakter," ujar Dr. Aldo Redho Syam, M.Pd.I, saat diwawancarai Pewarta di Kampus Universitas Negeri Jakarta, Kamis (30/10/2025).

‎Awalnya mengira gak jalan kehidupannya akan sampai ke jenjang yang saat ini dan sudah mau masuk ke pendidikan bergelar Profesor, jujur Ia tidak pernah menyangka perjalanan ini bakal berjalan hingga sejauh ini.

‎Gimana ya, anak kampung yang berasal dari SD Negeri 7 Bajak Bengkulu (kurang lebih 500 meter dari Pantai Zakat Bengkulu) malah akhirnya bisa kuliah sampai S3 pada bidang Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Malang (Bidang Kepakaran Kepimpinan Pendidikan Pesantren) dan lanjut jadi Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Univesitas Negeri Jakarta. 

‎"Semuanya seakan mengalir begitu saja. Karena rasa penasaran dan niat buat tidak berhenti belajar. Kadang hidup memang membawa kita ke arah yang nggak disangka-sangka dan terkadang seperti kejutan (Masya'Allah, Alhamdulillah). Lebih dari itu, ya saya cuma berusaha istiqomah, kalau memang nanti diberikan kesempatan, ya dimaksimalkan. Sekarang, ketika jalan terbuka untuk bisa meraih gelar profesor pada bidang kepakaran Kepemimpinan Pendidikan Pesantren, saya akan berusaha meraihnya dan yang terpenting akan tetap terus berbagi ilmu," ucap Dr. Aldo sembari melihatkan rasa syukurnya.

‎Nantinya jika sudah mengemban gelar profesor bidang manajemen ilmu pendidikan Ia ingin menghadirkan model kepemimpinan pendidikan pesantren yang kontekstual dan relevan dengan perkembangan zaman. 

‎"Karena, pesantren punya potensi luar biasa sebagai pusat nilai, ilmu dan pengabdian (pembentukan karakter/mental). Namun, beberapa pesantren masih berfokus pada sistem pembelajaran yang menekankan penguasaan teks dan hafalan. Padahal idealnya pendidikan pesantren juga harus mencakup pengembangan pemahaman, hikmah, serta penerapan nilai-nilai dalam kehidupan nyata. Harapan saya, ke depan pesantren dapat menyeimbangkan antara kedalaman ilmu dan relevansi pembelajaran agar tetap menjadi pioneer dan mercusuar pendidikan yang berkarakter dan visioner di Indonesia,” jelas Doktor muda kelahiran Kota Bengkulu.

‎Tak hanya itu Dr. Aldo memberikan kritik dan saran selaku Doktor Manajemen Pendidikan yang berfokus pada kepakaran bidang kepemimpinan pendidikan pesantren terhadap dunia pendidikan Indonesia.

‎“Menurut saya, dunia pendidikan kita masih perlu memperkuat sisi kemanusiaan dan kepemimpinan dalam proses pembelajaran. Kadang semangat belajar belum sepenuhnya tumbuh secara alami. Karena, sistemnya masih terikat pada alur dan prosedur yang kaku. Idealnya, pendidikan harus menjadi ruang yang bebas dan berdaya sehingga mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab moral dan memperkuat pola pikir dan mental ke arah yang lebih baik," ujar nya.

‎Lanjut, dalam konteks pesantren kepemimpinan pendidikan perlu diarahkan agar mampu membangun kolaborasi, bukan sekedar kompetisi.

‎"Guru dan santri perlu diberi ruang untuk berkreasi, berdialog, dan berinovasi sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna, berakar pada nilai dan norma luhur ke-Indonesiaan akan tetapi tetap relevan dengan tantangan zaman,” tutup Dr. Aldo Redho Syam, M.Pd.I.

Category