A. Pendahuluan
Mengapa peran orang tua sangat penting dalam membentuk perilaku dan kecerdasan anak usia dini?
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dan menentukan dalam membentuk perilaku serta mengembangkan kecerdasan anak di usia dini. Pada tahun-tahun awal kehidupan, otak anak berkembang dengan sangat pesat. Interaksi dan stimulasi yang diberikan orang tua pada masa ini akan memberi dampak jangka panjang. Dari segi perilaku, orang tua berperan sebagai model utama yang menjadi tanggung jawab anak. Sikap, cara berbicara, dan tindakan orang tua sehari-hari akan terekam dan ditiru oleh anak. Oleh karena itu, orang tua perlu memantau perilaku anak-anak mereka untuk memberikan contoh yang baik. Selain itu, orang tua juga harus secara sistematis menanamkan nilai-nilai dan aturan dasar pada anak-anak mereka sejak usia dini. Dengan mengembangkan kecerdasan, orang tua dapat memberikan berbagai rangsangan untuk mendukung perkembangan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial-emosional anak mereka. Contohnya, rutin mengajak anak mengobrol, membacakan cerita, bermain bersama, dan menciptakan peluang bagi mereka untuk bereksplorasi dengan aman.
Penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kaya akan pengalaman belajar bagi anak-anak mereka. Hal lainnya adalah memberikan cinta dan perhatian yang cukup. Anak yang merasa aman dan dicintai akan lebih percaya diri dalam menjelajahi dunia di sekitarnya. Interaksi positif antara orang tua dan anak juga mendukung perkembangan kecerdasan emosional, yang penting untuk kesuksesan masa depan anak. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak adalah unik dan berkembang dengan kecepatan mereka sendiri.
Menurut John Locke dalam jurnal yang diterbitkan oleh Naisaban (2004) yang berjudul peran orang tua dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak usia dini mengatakan bahwa setiap anak yang lahir diibaratkan seperti kertas putih bersih yang dimaksudkan bahwa anak secara pengetahuan dan emosional belum mempunyai suatu apapun. Melalui indra selanjutnya anak mulai mempunyai pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan dunia luar. Orang tua dalam hal ini adalah sosok yang penting mengingat orang tua adalah guru pertama bagi anak untuk memberikan coretan-coretan pertama bagi anak.
B. Pembahasan
Apakah Perilaku dan Kecerdasan Penting Bagi Anak?
Perilaku yang positif membantu anak berinteraksi secara sosial dengan baik, membangun hubungan yang sehat, dan mengelola emosi dengan efektif. Anak-anak yang menunjukkan perilaku yang baik cenderung lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka, menyelesaikan konflik secara positif, dan menunjukkan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang diharapkan. Kecerdasan anak tidak hanya meliputi kemampuan kognitif seperti pemahaman informasi, memecahkan masalah, dan belajar efektif, tetapi juga kecerdasan emosional yang mencakup kemampuan untuk mengenali dan mengatur emosi sendiri serta empati terhadap orang lain. Kecerdasan ini berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari pencapaian akademis hingga kemampuan untuk menjalin interaksi sosial yang sukses. Menurut Siringoringo (2018) dalam jurnal yang berjudul Peran Orangtua dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini mengemukakan bahwa Orangtua adalah seseorang yang pertama kali harus mengajarkan kecerdasan emosi kepada anaknya dengan memberikan pengalaman, pengetahuan dan teladan. Keterlibatan orangtua dalam memberikan bimbingan serta arahan bagi anak akan menentukan keberhasilan anak pada tahap selanjutnya. Pada hakikatnya kecerdasan emosi adalah suatu jenis kecerdasan yang memusatkan perhatiannya dalam mengenali, memahami, merasakan, mengelola, memotivasi diri sendiri dan orang lain serta dapat mengaplikasikan kemampuannya tersebut dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.
Menurut Joan Beck (1992) dalam jurnal yang berjudul Peran Orangtua dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini mengemukakan bahwa Suasana emosional di dalam rumah, dapat merangsang perkembangan otak anak yang sedang tumbuh dan mengembangkan kemampuan mentalnya. Sebaliknya, suasana tersebut dapat juga memperlambat perkembangan otak. Banyak proyek riset jangka lama menunjukan intelegensi anak akan berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, bila sikap di rumah terhadap anak hangat dan demokratis daripada dingin dan otoritas. Jadi peran orang tua juga sangat berpengaruh dan memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian anak terutama terkait dalam hal kecerdasan emosional anak.
Menurut E. Mulyasa (2014: 38) dalam jurnal yang berjudul Peran keluarga, guru dan masyarakat dalam pembentukan karakter anak usia dini mengemukakan bahwa, Pada dasarnya, untuk mencapai perkembangan yang optimal anak perlu mendapatkan stimulasi dari lingkungan. Pemberian stimulasi harus dilakukan pada saat yang tepat dengan jumlah yang memadai. Untuk itu, orang tua harus tahu benar tentang keadaan anak serta peka terhadap kebutuhannya. Kesempatan bermain dengan dengan anak-anak lainnya menjadikan mereka memiliki banyak kesempatan untuk bekerjasama dan memahami perspektif serta perasaan orang lain. Jika terjadi konflik, mereka akan belajar bagaimana mengatasi perasaan frustasi, marah, dan kecewa. Pengalaman mengikuti pendidikan prasekolah sangat bernilai, khususnya bagi anak yang berasal dari keluarga kecil Karena hal itu dapat membantu anak belajar bagaimana sebaiknya menjalin hubungan dengan orang lain. Para guru di pendidikan prasekolah yang baik biasanya mencoba untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam berbagai cara. Mereka memberikan berbagai macam pengalaman kepada anak sehingga memungkinkan berlangsungnya proses bermain sambil belajar. Menurut Abdullah (2003: 232) dalam jurnal yang berjudul Peran keluarga, guru dan masyarakat dalam pembentukan karakter anak usia dini mengemukakan bahwa Pendidikan keluarga adalah segala usaha yang dilakukan oleh orang tua berupa pembiasaan dan improvisasi untuk membantu perkembangan pribadi anak. Pendapat yang sama dikemukakan Mansur (2005: 319) Pendidikan keluarga adalah proses pemberian positif bagi tumbuh kembangnya anak sebagai pondasi pendidikan selanjutnya.
Orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak, termasuk menyediakan mainan pendidikan, buku cerita, dan interaksi sosial yang positif. Anak-anak usia dini cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, orang tua yang menunjukkan contoh perilaku positif seperti kesabaran, kerja keras, dan kejujuran dapat membantu membentuk karakter anak. Melalui interaksi sehari-hari, orang tua membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi mereka dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan respons yang sesuai, dan membantu memperluas kosakata anak. Selain itu, orang tua juga bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas anak dan menetapkan batasan yang tepat, sehingga membantu mengarahkan minat dan energi anak ke hal-hal yang bermanfaat dan aman.
Menurut Patmonodewo (2003) dalam jurnal yang berjudul " Peran orang tua dalam meningkatkan perkembangan anak usia dini" mengemukakan bahwa orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Apabila anak telah masuk sekolah, orang tua adalah mitra kerja guru bagi anaknya dan orang tua merupakan guru utama yang menggunakan segala kemampuan mereka, guna keuntungan mereka sendiri, anak-anaknya, serta program yang dijalankan anak itu sendiri. Orang tua, anak dan program sekolah merupakan bagian dari suatu proses membentuk perkembangan anak.
Peran orang tua sangat signifikan dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak usia dini. Mereka adalah figur yang paling dekat dengan anak dan memiliki tanggung jawab untuk mengasuh serta membimbing mereka dengan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, orang tua juga memperkenalkan anak pada berbagai aspek dunia dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan jelas. Orang tua berperan sebagai pusat kehidupan spiritual anak dan merupakan faktor utama dalam sosialisasi anak dengan dunia luar. Respons emosional anak dan pola pikirnya di masa depan sering dipengaruhi oleh hubungan awalnya dengan orang tua. Oleh karena itu, peran orang tua, baik sebagai individu maupun sebagai pasangan, sangat mempengaruhi pendidikan dan perkembangan anak.
C. Saran dan Solusi
Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak, orang tua harus menunjukkan perilaku positif seperti berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan masalah secara bijaksana, dan menunjukkan empati. Mendorong kemandirian dengan mengajarkan anak untuk melakukan tugas sesuai dengan usianya dapat membantu mereka mengembangkan kecerdasan dan meningkatkan rasa percaya diri. Berkomunikasi terbuka, di mana anak diberi kesempatan untuk bertanya dan berbicara tentang berbagai hal, dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan berbicara dan berpikir kritis. Selain membangun kecerdasan intelektual, orang tua juga perlu mengajarkan nilai-nilai moral dan etika seperti kejujuran, kerja sama, dan menghargai perbedaan kepada anak-anak.
D. Kesimpulan
Dalam pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, Peran orang tua sangat penting dalam membentuk perilaku dan kecerdasan anak usia dini melalui interaksi sehari-hari, pengasuhan, dan pendidikan yang mereka berikan. Mereka bukan hanya menjadi contoh dalam perilaku dan nilai-nilai, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan kognitif dan emosional anak-anak mereka. Dengan memberikan perhatian yang baik, membangun hubungan yang positif, serta memberikan stimulasi yang tepat untuk usia mereka, orang tua dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial, kemandirian, dan kemampuan belajar yang mereka butuhkan untuk masa depan.
Penulis: Sintia Sari (Mahasiswa Semester IV PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Tangerang)
- Log in to post comments