Pengenalan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Ketiga Di Indonesia

Pengenalan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Ketiga Di Indonesia

PENDAHULUAN

Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang digunakan untuk berkomunikasi antarnegara di seluruh dunia. Terlebih di zaman sekarang yaitu era globalisasi atau yang disebut dengan era pasar bebas merupakan perubahan global yang terjadi dengan semakin terbukanya kebudayaan dan berkembangnya ilmu pengetahuan di seluruh dunia. Bahasa Inggris memiliki peran yang sangat berguna untuk digunakan sebagai alat komunikasi, pendidikan, dan bisnis global, karena hampir seluruh dunia menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.

Mengapa di Indonesia tidak lumrah menjadikan bahasa Inggris sebagai  bahasa kedua seperti di negara-negara lainnya? Terdapat beberapa alasan yang menjadikan bahasa Inggris bukan sebagai bahasa kedua di Indonesia. Pertama, di Indonesia sendiri sudah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang artinya harus dipelajari dan dipakai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kedua, Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan keberagaman bahasa yang disebut dengan bahasa daerah. Menurut Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Indonesia masih terdapat sekitar 718 daerah. Bahasa daerah digunakan untuk berkomunikasi secara efisien dengan masyarakat di lingkungan daerah tersebut. Oleh karena itu, untuk melestarikan keberagaman bahasa, maka kita tidak boleh menghilangkan bahasa daerah kita sendiri. 

Pengenalan bahasa Inggris sebagai bahasa ketiga setelah bahasa daerah dianggap penting untuk menunjang komunikasi global yang harus dipelajari dan dibiasakan sejak dini. Menurut NEACY (National Association for The Education of Young Children), periode anak usia dini sering disebut periode keemasan, dimana otak anak sebagai faktor utama pembentukan kecerdasan anak sedang berkembang sangat pesat pada masa ini. Salah satunya adalah perkembangan bahasa, yang merupakan aspek perkembangan berkomunikasi dalam menyampaikan pesan, keinginan, pendapat kepada orang lain.
    
PEMBAHASAN     

Bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk 
melahirkan perasaan dan pikiran (Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 66). Di Indonesia sendiri, bahasa Indonesia telah dijadikan sebagai bahasa nasional, yang artinya seluruh masyarakat Indonesia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang efisien. Setelah bahasa Indonesia, terdapat bahasa kedua yaitu bahasa daerah. Menurut penelitian dari SwiftKey, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara trilingual. Sebanyak 17,4% masyarakat Indonesia dapat menggunakan tiga bahasa atau lebih. Mayoritas bisa berbahasa Indonesia, Inggris, dan Jawa atau Sunda. Penggunaan berbagai bahasa tersebut terjadi karena Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali bahasa daerah setelah bahasa nasional.

Menurut Dardjowidjodjo (2003) dalam bukunya yang berjudul Psikolinguistik, ia menjelaskan bahwa pemerolehan bahasa merupakan suatu proses penerimaan bahasa yang terjadi pada anak secara alamiah ketika anak belajar bahasa pertama atau bahasa ibu. Proses ini berlangsung secara alami dan secara otomatis sesuai dengan lingkungan dimana ia dibesarkan. Ketika seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang menggunakan bahasa daerah, maka dipastikan anak tersebut akan memperoleh atau menguasai bahasa daerah tersebut dan menjadikannya sebagai bahasa ibu. 

Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, bahasa daerah adalah bahasa ibu mereka yang diperoleh sejak dari buaian atau pengasuhan ibunya, kemudian digunakan saat berkomunikasi di dalam keluarga. Demikian pula sebaliknya, bahasa ibu kebanyakan masyarakat kita memang merupakan bahasa daerah yang dipakai secara luas di kalangan masyarakat tempat mereka bergaul. Pada perkembangannya, ada bahasa ibu atau bahasa daerah yang tetap dipertahankan kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya, baik melalui ranah keluarga, masyarakat, maupun sekolah, tetapi tidak sedikit bahasa daerah itu yang mengalami kemunduran daya hidup dan akhirnya punah. Oleh karena itu, penggunaan bahasa daerah dianggap penting bagi masyarakat setempat dalam hal berkomunikasi, baik dengan keluarga maupun rekan sejawat. 

Selain bahasa nasional dan bahasa daerah, terdapat satu bahasa lagi yang penting dipelajari dan dipakai oleh manusia, yaitu bahasa Inggris. Bahasa Inggris sangat mendominasi komunikasi antarnegara. Bahasa Inggris juga telah diakui dan disepakati oleh internasional sebagai bahasa resmi yang digunakan secara luas baik dalam dunia pendidikan, politik, ekonomi, teknologi, maupun pekerjaan. 

Di Indonesia sendiri, bahasa Inggris dianggap penting. Hal ini ditandai dengan adanya bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib. Mulai dari pendidikan tingkat paling dasar, yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan tinggi. Beberapa sekolah di Indonesia sudah menerapkan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari di lingkungan sekolah. Menjamurnya lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris dan berdirinya Kampung Inggris juga menjadi bukti bahwa bahasa internasional yang satu ini berstatus “penting” di negara kita. Seberapa pentingnya bahasa Inggris dikembalikan lagi kepada tujuan awal mempelajarinya. Bagi masyarakat yang ingin belajar, berkarir, atau hanya sekedar jalan-jalan ke luar negeri tentunya memiliki kemampuan aktif berbahasa Inggris sangat diperlukan.
Penggunaan bahasa Inggris dapat dimulai dari pengenalan kosakata sederhana pada anak secara rutin. Belajar Bahasa Inggris untuk anak tidak bisa diremehkan. Pengenalan Bahasa Inggris sejak dini, penting dilakukan. Bahkan, untuk anak mulai usia tiga tahun, belajar bahasa Inggris dapat memberikan dampak yang signifikan para perkembangan linguistiknya. Pakar English for Young Learner Rina Wahyu Setyaningrum menyampaikan berdasarkan ilmu Second Language Acquisition, anak-anak memiliki kapasitas alami untuk mempelajari bahasa kedua dan ketiga ketika mereka sudah mahir dalam bahasa ibu. Oleh karena itu, pengenalan Bahasa Inggris bisa dimulai pada tingkat pendidikan yang paling awal, seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Memperkenalkan bahasa Inggris sejak usia dini akan mempermudahkan anak-anak untuk memperoleh keterampilan bahasa secara umum. Ada beberapa manfaat memperkenalkan bahasa Inggris sejak usia dini. Pertama, meningkatkan keterampilan komunikasi belajar bahasa Inggris terdiri dari proses menggunakan kosakata baru untuk digunakan dalam berkomunikasi dengan orang lain, anak-anak yang belajar bahasa Inggris sejak usia satu tahun akan lebih mudah untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik ketimbang teman-temannya yang lain. Kedua, memperluas pandangan anak tentang dunia di sekitar mereka, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan, maka sulit bagi semua anak di Indonesia untuk mendapatkan perspektif global dalam paparan yang sama. Namun, mengekspos anak-anak kepada orang-orang dari berbagai latar belakang dan kebangsaan sejak usia dini akan membantu mereka memperluas pandangan mereka tentang dunia dan realita yang ada di sekitar mereka. Belajar bahasa Inggris adalah salah satu jalan pintas tercepat untuk memberi anak usia dini kesempatan untuk belajar tentang budaya dan latar belakang yang berbeda. Ketiga, membantu mempercepat akuisisi bahasa Ibu, ternyata belajar bahasa Inggris atau bahasa asing apapun sejak usia dini memiliki pengaruh yang kuat terhadap penguasaan keterampilan bahasa ibu seorang anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar bahasa Inggris sejak usia dini, akan lebih memahami cara kerja kata dan kalimat yang memudahkan mereka untuk menggunakan bahasa ibu mereka. Oleh karena itu, adalah ide bagus untuk mengenalkan anak pada bahasa Inggris sejak usia dini dan mempersiapkan mereka dengan lebih baik untuk masa depan.

Mari kita ambil contoh salah satu public figur bernama Erna Megawati yang berasal dari Tulungangung Jawa Timur yang menikah dengan pria asal Jepang dan memiliki dua orang anak yang bernama Natsuki dan Ritsuki. Dapat kita lihat meskipun mereka tinggal di Jepang, Natsuki dan Ritsuki bukan hanya mahir dalam berbahasa Jepang tetapi juga mahir dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, mereka juga memahami bahasa Jawa dikarenakan mereka dibiasakan berkomunikasi intens dengan bahasa-bahasa tersebut sejak kecil sehingga dengan sendirinya menguasai bahasa-bahasa tersebut.

SARAN DAN SOLUSI

Pentingnya orang tua memahami terlebih dahulu esensi bahasa yang akan digunakan dan disampaikan kepada anak mereka, serta mempertimbangkan untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa ketiga supaya mudah memahami dan berbaur di berbagai jenis perusahaan, teknologi, maupun lingkungan berbasis internasional.  Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Dengan fasih berbahasa Inggris, masyarakat Indonesia lebih mudah berkembang terlebih di era sekarang hampir semua akses menggunakan bahasa Inggris. 

Pengenalan bahasa Inggris pada anak dapat dimulai dari pembelajaran sederhana seperti pengenalan kosakata-kosakata umum yang diajarkan oleh orang tua, setelah itu diikutsertakan ke lembaga-lembaga kursus bahasa agar lebih memahami dan fasih dalam berbahasa Inggris. 

KESIMPULAN

Memperkenalkan anak untuk belajar bahasa Inggris sejak usia dini penting dilakukan orang tua zaman sekarang. Usia yang tepat untuk melatih kemampuan anak berbahasa Inggris ialah 0-4 tahun atau biasa disebut golden age. Pada usia ini sebaiknya orang tua membiasakan dengan  bahasa Inggris agar ketika tumbuh dewasa anak lebih mudah untuk menguasainya.

Pengenalan bahasa kepada anak merupakan hal yang harus dilakukan oleh orang tua sebagai sekolah pertama anak. Komunikasi orang tua dengan anak menjadi pengaruh penting dalam menunjang kebahasaan anak. Bahasa yang disarankan perlu dipelajari dan dibiasakan adalah bahasa nasional, bahasa daerah, dan bahasa Inggris. 

Bahasa Inggris penting untuk diterapkan pada anak usia dini sebagai bahasa ketiga karena Bahasa Inggris merupakan bahasa universal atau internasional. Dimana bahasa tersebut sangat berguna di segala bidang berbasis internasional, seperti pendidikan, teknologi, bisnis, maupun pekerjaan-pekerjaan bonafit lainnya yang menunjang kesuksesan anak di masa depan. Namun, dengan mengenalkan bahasa Inggris sebagai bahasa ketiga, tetap tidak melunturkan penggunaan bahasa nasional dan bahasa derah pada anak. 

Penulis: Yani Oktapiyani (Mahasiswi Semester 2-PGPAUD Universitas Muhammadiyah Tangerang)

Category