Penggunaan Metode Read Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini

Penggunaan Metode Read Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini

I.    PENDAHULUAN
Dalam era digital yang serba cepat ini, kemampuan bahasa anak usia dini menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan di masa depan. Sebuah penelitian dalam jurnal yang berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Dengan Menggunakan Model Pembelajaran PAKEM oleh Supadmi (2020: 2233) menemukan bahwa anak-anak yang rutin dibacakan cerita oleh orang tua mereka memiliki keterampilan bahasa yang lebih baik dan skor lebih tinggi dalam tes kognitif saat mulai bersekolah. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya interaksi berbasis bahasa dalam mengembangkan kemampuan anak sejak dini.
Masa kanak-kanak adalah periode emas perkembangan bahasa, di mana otak anak sangat responsif terhadap rangsangan linguistik. Anak-anak tidak hanya belajar berbicara dan mendengar, tetapi juga memahami makna kata dan struktur kalimat. Oleh karena itu, metode pengajaran yang efektif sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan perkembangan ini. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah metode read aloud atau membacakan cerita dengan suara nyaring kepada anak-anak. Metode ini sering diabaikan dalam praktik pendidikan sehari-hari di rumah dan di sekolah.

Metode read aloud melibatkan orang dewasa yang membacakan buku atau cerita kepada anak-anak dengan suara yang jelas dan ekspresif. Aktivitas ini memperkenalkan anak pada kosa kata dan struktur bahasa yang lebih kompleks serta menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pembaca dan pendengar. Anak-anak yang sering dibacakan cerita cenderung memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik, lebih siap menghadapi tuntutan akademis, dan menunjukkan minat yang lebih besar terhadap membaca di kemudian hari.

Tesis utama dari tulisan ini adalah bahwa peran penggunaan metode read aloud secara rutin dan interaktif dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan bahasa anak usia dini. Dalam pembahasan berikut, akan diuraikan berbagai argumen yang mendukung tesis ini, didukung oleh data dan penelitian terkini. Selain itu, akan dibahas cara mengoptimalkan pelaksanaan metode ini agar memberikan manfaat maksimal bagi perkembangan bahasa anak-anak.

II.    PEMBAHASAN 
Read aloud merupakan salaah satu metode membacakan buku untuk anak-anak. Metode ini di perkenalkan oleh Jim Trelese (2017: 15) dalam bukunya The Read Aloud Handbook bahwa read aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).

Peran penggunaan metode read aloud dalam mendorong kemampuan bahasa pada anak usia dini memiliki dampak positif yang sangat besar dalam membentuk perkembangan otak anak secara keseluruhan.   Saat usia emas (golden age), yaitu 0-5 tahun, anak akan dapat menyerap dengan sangat cepat. Dengan potensi yang sedemikian hebat itu, maka mengenalkan anak untuk membaca di usia dini tentunya tidak menjadi masalah, asalkan caranya tidak membuat anak stress bahkan terbebani harus bisa membaca.  Yang dilakukan bukan membuat anak bisa membaca, tapi membuat anak suka membaca.

Memang  harus  diakui  bahwa  hanya sedikit  tujuan  yang  tercapai  pada read  loud (membaca nyaring) apabila buku yang dibacakan tidaklah menarik dan menyenangkan bagi anak. Read aloud adalah sebuah pendekatan yang dapat memuaskan serta memenuhi berbagai ragam tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat anak salah satunya adalah minat baca. Oleh karena itu dalam mengajarkan keterampilan –keterampilan read aloud (membaca  nyaring) guru perlu memahami proses komunikasi dua arah. Namun itu tidak membuat penggunaan metode read aloud menjadi kurang menarik namun sebaliknya, penggunaan metode read aloud dapat membuat guru dan murid meningkatkan minat dan kemampuan bahasa dengan lebih baik. 

Menurut Farida Rahim (2005: 28) pada bukunya Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar menjelaskan minat baca  ialah keinginan yang kuat disertai usaha–usaha seeseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaan untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri. Menumbuhkan minat membaca pada anak jauh lebih penting daripada anak dapat cepat membaca. Adanya minat baca dari dalam diri seorang anak dapat ditandai ketika anak tersebut mengungkapkan kegemarannya dan cenderung lebih tertarik serta menyukai kegiatan membaca, anak akan mencurahkan perhatian yang lebih besar terhadap kegemarannya tersebut. 

Ketika anak-anak sering mendengarkan cerita yang dibacakan dengan suara keras, mereka terbiasa dengan berbagai intonasi, ritme, dan irama bahasa. Ini membantu mereka memahami informasi lisan dengan lebih baik. Mereka menjadi terlatih untuk menangkap makna, membedakan poin-poin penting, dan mengikuti cerita. Dengan membaca nyaring (read aloud) membantu anak meningkatkan fokus dan kosentrasi pada cerita yang didengar. Membaca nyaring juga sering kali diiringi dengan intonasi, ekspresi, dan gestur yang membantu anak menafsirkan makna cerita. Hal ini melatih mereka menjadi lebih memahami instruksi guru, cerita, percakapan sehari-hari, serta terampil untuk memahami maksud tersirat, perasaan karakter, dan suasana cerita.

Selain meningkatkan kemampuan mendengar, peran penggunaan metode read aloud adalah membuat anak memperluas kosa kata. Mendengarkan berbagai jenis teks yang dibaca read aloud membantu dalam memperluas kosakata pendengar. Mereka dapat belajar kata-kata baru dan frasa yang mungkin tidak terpapar jika hanya membaca diam-diam. Saat mendengarkan cerita, anak-anak akan terpapar pada banyak kata-kata baru yang mungkin belum mereka ketahui sebelumnya. Dengan menggunakan metode ini membantu anak memperkaya kosakata mereka dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap bahasa, serta semakin mempermudah mereka dalam memahami teks bacaan.

Ketika dibuat sebagai kegiatan kelompok, read aloud dapat memperkuat keterlibatan sosial dan kolaboratif antara anggota kelompok. Diskusi setelah pembacaan read loud dapat meningkatkan pemahaman bersama dan mempromosikan pertukaran ide-ide. Hal ini dapat membuat anak menjadi lebih aktif dalam berkomunikasi dengan sesama teman dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka.

Penggunaan metode read aloud juga berperan penting dalam membangun koneksi antara buku dengan anak. Dengan membaca berbagai macam cerita, anak-anak mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru tentang dunia di sekitar mereka. Penggunaan metode membaca nyaring yang terus diterapkan dapat menumbuhkan minat baca pada anak, sehingga memotivasi mereka untuk membaca buku sendiri. Dan membaca nyaring (read aloud) sering kali dilakukan dalam suasana yang hangat dan nyaman, sehingga menciptakan keintiman antara anak dan buku, yang membuat anak merasa senang dan aman saat membaca.

III.    SARAN dan SOLUSI
Untuk meningkatkan penggunaan metode read aloud guru harus memilih buku dengan cerita yang menarik dan sesuai dengan minat anak-anak. Buku dengan gambar yang menggugah imajinasi dan cerita yang mudah dipahami akan memperkaya pengalaman read aloud. Selain memilih cerita dan buku yang menarik, guru perlu menunjukkan antusiame atau ekspresi wajah yang positif, karena masih banyak guru yang kurang menunjukkan ekspresi dalam menyampaikan cerita, sehingga membuat anak-anak kurang menjadi menarik dan menikmati cerita yang di dengar. Solusi untuk memperlancar penggunaan metode read aloud pada peningkatan kemampuan bahasa pada anak usia dini, guru atau pun orang tua dapat melibatkan anak dalam percakapan, dengan mendiskusikan pendapat anak terhadap cerita yang dibawakan dengan penggunaan metode read aloud. Dan juga mengajak anak ke perpustakaan untuk membiarkan mereka memilih buku yang menarik dan membacakan buku tersebut di sana mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).

IV.    KESIMPULAN
Dalam era digital yang serba cepat ini, kemampuan bahasa anak usia dini menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan di masa depan. Masa kanak-kanak adalah periode emas perkembangan bahasa, di mana otak anak sangat responsif terhadap rangsangan linguistik. Anak-anak tidak hanya belajar berbicara dan mendengar, tetapi juga memahami makna kata dan struktur kalimat. Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting karena komunikasi yang berhasil dengan orang lain memungkinkan mereka untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran. Read Aloud adalah metode yang melibatkan membacakan buku dengan suara keras kepada anak-anak. Metode ini memiliki dampak positif yang sangat besar untuk  perkembangan otak anak, meningkatkan kemampuan mendengarkan memperluas kosa kata, memperkuat keterlibatan sosial sesama anak, dan membangun koneksi antara buku dengan anak serta berperan kunci dalam membangun minat membaca di masa mendatang.

Penulis: Nabilla Anatasya Fortuna, Mahasiswa Semester IV PG-PAUD, Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Category